Opini 02 Agustus 2022

Catatan menjemput musyda DPD IMM Sulawesi selatan

Bagi saya Musyda adalah ajang refleksi untuk merefleksikan perjalanan kepemimpinan selama satu priode yang telah berjalan dan yang tak lebih penting dari hal tersebut bahwa musyawarah Daerah adalah sebuah momentum untuk melakukan penyegaran atau merefresh kembali struktural kepemimpinan sebagai suatu komponen yang paling bertanggung jawab dalam upaya pengembangan organisasi.

Intrik, perbedaan pemahaman, perbedaan pendapat, dan perbedaan arah politik adalah suatu keniscayaan dalam kontestasi manapun yang dalam bahasa sederhananya yang akrab di sebutkan oleh ananak IMM kita kenal dengan dinamika, dan tentu hal tersebut tidak boleh dilihat ataupun dinilai sebagai sebuah variabel konflik akan tentapi itu adalah wujud dari kemapaman idealisme dan ketegasan sikap dari masing masing kader dalam melakukan analisah arah pertautan visi yang kita miliki, Selain dari pada itu  kita semua sadar betul bahwa kader2 IMM adalah satu komponen bangsa yang dipersiapkan untuk melanjutkan estapet kepemimpinan bangsa dan agama dimasa yang akan datang olehnya itu sebagai upaya menyongsong tugas kita dimasa yang akan datang kita dituntut memperkaya experiens knowladge jejaring dan berbagai soalan soalan yang lain, sehingga berbagai proses yang kita lewati sebetulnya adalah miniatur terkecil dalam menyongsong tugas yang tlah menungu kita didepan sana.

Maka suda tentu sebagai agenda terpenting IMM yang akan disambut dengan kebahagiaan dan kegembiraan setiap kader IMM se Sulawesi selatan, maka ada beberapa hal yang mesti menjadi catatan untuk kita renungkan secara bersama.

1. Kita akan diuji dari segi kemampuan kita menahan amarah sebagai bentuk demontrasi atas kedewasaan pikiran dan tindakan yang diperlihatkan dalam bentuk sikap.

Demi sungguh seandainya engkau bersahabat dengan orang bodoh yang tidak relah mengumbar nafsuh amarohnya, itu lebih baik bagimu dari pada engkau bersahabat dengan orang alim (pandai) yang rela mengumbar nafsu amarohnya. Maka manakah ada ilmu, bagi orang yang berilmu rela mengumbar nafsu amarohnya ? dan manakah kebodohan bagi orang yang bodoh yang iya tidak rela mengumbar nafsu amarahnya?

Latar belakang kader kader IMM adalah insan intelektual, cendekiawan pikiran, bangsawan tindakan dan misionaris akhlak muliah dan hal tersebut telah cukup banyak menggambarkan bagaimana harusnya ananak IMM bersikap dan bertindak maka keseluruhan latar belakang dan identitas tersebut telah sangat konpatibel untuk kita ramu dalam membentuk kedewasaan kita dalam bersikap dan berlaku, sebab kita paham betul kecerdasan intelektual yang dimiliki ananak IMM harus terkontrol dengan menyeimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual untuk menunjang kedewasaan kita sebagai upaya pengentalan identitas misionari ahlak mulia.

Kualitas diri kita sebagai kader tidak boleh terlihat dibawah hanya karna tidak dapat menahan amarah dan emosional dalam menyikapi suatu soalan.

2. Kebijaksanaan berpikir Kita akan diuji dengan mengolah akal pikiran dan emosional kita dalam memberikan dan menyimpulkan suatu informasi.

Ujian terberat bagi kaum milenial atau Gen Y dan Z adalah kesadaran tentang upaya  penguatan pondasi kecerdasan emosional, bagaimana tidak psikologi milenial dalam penggunaan media sosial kerap kali merongrong bangunan emosional kita sehingga memang sangat diperlukan kesadaran yang tinggi dalam menyadarinya, salah satu bentuk kerapuhan bangunan emosional kita yang kerap kita jumpai adalah mencurahkan segala kegundahan hati dalam platfon media sosial dan tentu hal tersebut secara psikologi tentu wajar terjadi, sebab tiap manusia memiliki persoalan, dan kecenderungan manusia sebagai mahluk sosial adalah membutuhkan wadah untuk mencurahkan kegundahan hati dan platfon medsos memberikan ruang ruang itu, tapi kita harus sadari bahwa tidak semua hal harus kita utarakan secara umum sebab narasi yang kita ketikkan hanya di pahami oleh kita sendiri dan orang lain tentu bebas dalam menerjemahkanya. Seorang psikolog Analia Widyaningrum mengatakan penting bagi masyarakat, terutama generai muda untuk mengontol penggunaan media sosialnya, menurut Analisa penggunaan media sosial harus disertai pikiran untuk tumbuh (Growth mindset) dan juga pikiran kritis, bukan justru sebaliknya tidak boleh kita tunduk pada kelemahan emosional kita lalu mendorong kita untuk menginformasikan hal hal yang tidak berbobot dan justru memperlihatkan hal yang akan membuat kita di nilai tidak  Dewasa.

Peran peran media sosial sebagai media informasi dalam penggunaanya tentu sangat relative untuk digunakan untuk kepentingan apapun termasuk dalam perhelatan musyda DPD IMM Sulsel yang sebentar lagi akan berlangsung, kita harus bijak dalam upaya penggunaanya dan juga harus gencar dalam upaya pemanfaatanya. 

“Kita semua ini orang baik hanya saja tidak direkam Kita semua punya salah dan khilaf hanya saja orang lain tidak perlu tau”

3. Obrolan warung kopi adalah benturan gagasan dan pertautan Visi

Fenomena warung kopi saat ini tidak hanya menjadi life stayl sematatapi memang telah menjadi kebutuhan bagi sebagain orang, sajian kopi susu ditemani suasana indah di warung warung kopi itu memang sangat cocok untuk merangsan alam pikir kita untuk lebih rileks sehingga kerap kali berawal dari warung kopi tercipta bnyak gagasan maka wajar jika bermunculan tag line ngopi inspirasi ngopi syariah dan ngopi ngopi yang lain,  pikiran rileks yang dihadirkan warung warung kopi ini memang menjadi tempat yang sangat nyaman untuk ngobrol dan membincangkan apapu mulai bisnis, politik dan soalan solan yang lain.

Menjelang Musyda DPD IMM Sulel maka seharusnya warung warung kopi di seluruh penjuru sulsel segera menjadi saksi bisu, bahwa ditempat tempat inilah kader kader IMM berenggut beradu gagasan menyatukan Visi dalam menganalisa lewat jalan dan arah mana IMM akan maju dan berkembang.

4. Organisasi yang besar adalah yang menghargai para pendahulunya, dan disitulah etika kita diuji

Sebagi organisasi besar dan membesarkan maka IMM tentu bukanlah organiasi yang besar secara instan tapi dalam perjalananya sampai detik ini para pendahulu pendahulu kita telah berkeringat air dan darah dalam upaya menjaga organisasi ini tetap eksis dengan visi yang tetap terjaga maka dengan segala capaian IMM hari ini kita wajib berterimakasih dan hormat kepada para pendahulu yang telah mewariskan IMM kepada kita semua dalam keadaan terjaga, seiring dengan itu maka tentu tiap tiap pendahulu mengingingkan yang terbaik untuk apa yang telah diperjuangkanya dimasa yang lalu. Yang diwariskan ini bukanlah materi namun nilainya tidak dapat terukur dengan materi sebab IMM adalah ujung tombak dalam membentuk peradaban Baldatun toyyibatun warobbun gofur kehadiran IMM menjamin baik atau tiaknya peradaban dimasa yang akan datang. Sebab di IMM ini didalamyan tiak sekedar disi oleh orang orang berpendidikan tapi orang orang yang terdidik kenapa kita harus percaya diri bahwa IMM layak disebut tempatnya orang terdidik, sebab sampai hari ini IMM tidak perna kekurangan senior senior hebat yang senantiasa berkorban dan tiak perna lelah untuk mendidik setiap kader yang tersebar di seluruh penjuru Sulel ini.

Menjelang Musyda DPD IMM Sulsel sebetulnya adalah laporan secara tersirat kepada seluruh pendahulu, seluruh masyarakat, seluruh kaum elit banga ini bahwa IMM hari ini masi eksis masih ada dan akan berlipat ganda.

Catatan yang lain akan diriris di edisi berikutnya.

Al ihwal 

Official Pintu Peradaban
355 102

Advertisement

Iklan Banner
Iklan Banner

Latest News

Get In Touch

Berdikari C, Jln. Ahmad Yani, Bulukumba

62 853-4365-2494 / 62 853-4043-4280

official@pintuperadaban.com

Follow Us

© Pintu Perdaban.Com. All Rights Reserved. Design by HTML Codex