PINTUPERADABAN.COM, UKMPERSANALISAMU - Jembatan Teluk Kendari yang selama ini dikenal sebagai ikon Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan bukan karena keindahannya, melainkan karena serangkaian insiden tragis. Empat kasus warga yang melompat dari jembatan tersebut terjadi berturut-turut dalam kurun Maret hingga Juni 2025. Kasus terbaru terjadi pada Minggu, 1 Juni 2025.
Berdasarkan catatan kejadian, insiden pertama terjadi pada Kamis, 27 Maret 2025. Korbannya adalah seorang perempuan berinisial SYL (25) yang hendak melompat dari jembatan, namun berhasil diselamatkan oleh warga sekitar. SYL kemudian dirawat di RS Santa Anna Kendari. Informasi dari keluarganya menyebutkan bahwa SYL sedang mengalami depresi dan dalam masa pemulihan di RS Jiwa Kendari.
Sebulan kemudian, tepat pada Minggu, 27 April 2025, seorang perempuan lain berinisial RN (19) melompat dari jembatan dan ditemukan meninggal dunia keesokan harinya, Senin, 28 April, sejauh 67 meter dari lokasi awal. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menyatakan keikhlasan atas kepergian korban. Diketahui, RN juga mengalami tekanan psikologis akibat berbagai masalah pribadi yang belum terselesaikan.
Kasus ketiga terjadi pada Senin, 26 Mei 2025, menimpa seorang pria berinisial EG alias A (23). Ia melompat dari jembatan dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa, 27 Mei, sekitar 30 meter dari lokasi kejadian. Menurut informasi yang dihimpun, korban mengalami stres berat akibat desakan untuk menikah dari pasangannya.
Kasus terbaru terjadi pada Minggu, 1 Juni 2025, menimpa seorang pria berinisial MAI (22) seorang mahasiswa di Kota Kendari. Ia berpamitan kepada keluarganya untuk salat magrib, namun kemudian motor dan sepasang sendalnya ditemukan terparkir di Jembatan Teluk Kendari. MAI diketahui baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa sebelum Idulfitri dan sedang bersiap menghadapi ujian proposal.
Rentetan kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di masyarakat. Terlebih, pola waktu yang hampir seragam, yaitu selalu terjadi di akhir bulan, memunculkan dugaan bahwa tekanan hidup tertentu bisa memuncak di periode tersebut, misalnya tekanan keluarga, atau beban sosial lainnya.
Seorang mahasiswi Psikologi Islam dari Universitas Muhammadiyah Kendari, Mutmainnah. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar tindakan bunuh diri memiliki keterkaitan erat dengan gangguan kesehatan mental, terutama depresi. “Faktor utama orang melakukan tindakan seperti bunuh diri itu karena masalah mentalnya yang terganggu. Mereka mungkin menghadapi banyak masalah yang belum ditemukan jalan keluarnya, sehingga akhirnya memilih jalan cepat untuk menyelesaikan semuanya,” ujarnya pada UKMPers Analisa, Kendari (01/06/2025).
Menurutnya, banyak dari mereka yang mengalami krisis kepercayaan diri dan merasa dirinya adalah beban bagi orang lain. “Padahal sebenarnya solusi itu ada, tapi karena mereka sudah tanamkan dalam dirinya bahwa dirinya tidak berguna, maka muncullah pikiran bunuh diri. Dalam psikologi, ini disebut ‘low belongingness’, yaitu perasaan tidak punya tempat atau tidak dibutuhkan oleh lingkungan,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa mereka yang berpikir untuk bunuh diri umumnya tidak tahu bagaimana cara sehat menghadapi tekanan. “Mereka menghindari stres dengan cara salah: NAPZA, makan berlebihan, seks pelampiasan, atau menyakiti diri. Bisa jadi karena tidak pernah diajarkan cara menyelesaikan masalah, atau tidak ada role model dalam hidup mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kendari telah meningkatkan patroli dan memasang spanduk peringatan di sekitar jembatan, namun belum ada upaya serius dalam bentuk layanan psikologis langsung atau pos pengamanan permanen.
Kasus-kasus ini menjadi pengingat bahwa masalah kesehatan mental bukan hal sepele. Diperlukan kolaborasi antara keluarga, masyarakat, akademisi, dan pemerintah dalam membangun sistem dukungan yang kuat, sehingga tidak ada lagi yang merasa sendiri di tengah beban hidup yang berat.
Penulis : Mutiara
Editor : Ahmad Baiquni
Dapatkan informasi terupdate dari kami!
Berdikari C, Jln. Ahmad Yani, Bulukumba
62 853-4365-2494 / 62 853-4043-4280
official@pintuperadaban.com
© Pintu Perdaban.Com. All Rights Reserved. Design by HTML Codex